Aku
dengan Sebuku kekurangan dan Selembar kelebihan
Riki
andika itu nama saya, yang diberikan oleh ayah dan ibu tercita dan biasa
dipanggil dengan sebutan singkat Riki
ataupun Kik saja, ini merupakan amanah yang sangat besar yang diberikan pada
saya oleh kedua orang yang melatar belakangi hidup ini, untuk menjaga
kehormatan nama itu dan kehormatan kedua orang tua saya. Aku dilahir kan di desa
Muara Emburung kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim, pada 17 tahun
yang lalu, tepatnya pada tanggal 25 november 1995, sebenarnya terjadi kesalahan
pada tahun lahir ku, sewaktu akan masuk Sekolah Dasar tahun lahir itu dibuat
lebih tua, yang tadinya tahun 1996 jadi tahun 1995, itu digunakan untuk
mencukupkan umurku agar dapat duduk dibangku Sekolah Dasar kata ibu ku. Aku
mengira tahun lahir tersebut akan diperbaiki sebagai mana mestinya, tapi
kenyataannya tidak, SMP telah berlalu 4 tahun yang lalu, SMA pun telah berlalu
satu tahun yang lalu, tapi tahun lahir ku tetap saja tidak diperbaiki.
Aku
anak kelima dari lima bersaudara, dan laki-laki sendirian diantara kakak-kakak
perempuan ku, jadi aku adalah anak terganteng dari kelima saudara perempuan ku.
Hobi ku membaca, menonton televisi, berenang, memancing, bermai sampai lupa pr
tapi itu sewaktu aku masih duduk dibangku sekolah dasar, sebagian orang
mengatakan itu bukanlah hobi ku, melainkan kebiasaan yang sering dilakukan,
tapi entahlah aku juga tak mau memperdepatkan masalah tersebut.
Waktu
aku masih duduk dibangku sekolah dasar ada suatu kejadian yang merubah hidup ku
menjadi 50% jauh dari rasa percaya diri,
itu tepatnya pada saat aku duduk dikelas 3. Kejadian yang sangat menyedihkan,
mengharukan, bahklan menyakitkan sekali suatu hal yang pernah aku alami, dan
merubah segalanya bagi ku. Kejadiaanya pada suatu pagi, menjelang siang, ketika
kami sedang asik memainkan cangkul, dan hal buruk pun terjadi, temanku yang
tadinya mencangkul tanah untuk mencari-cari cacing, jadi mencangkul kedua jari
tangan kanan ku hingga putus. Saat itu tidak ada rasa yang ku alami, yanag ada
hanyalah darah yang berhamburan dihadapan kami, dan aku pun langsung berkata “aku
ingi pulang” dalam perjalanan aku pulang ada seorang bapak-bapak yang akan
pergi keladang, dan dia melihat ku, hingga dibawanyalah aku ke puskesmas
terdekat, dan langsung dirujik kerumah sakit. Kejadian yang sangat memilukan,
dan ketika aku sudah ada di rumah sakit, jari tangan ku yang putus tadi masing
tinggal di tempat kejadian perkara, itulah yang menyebabkan kedua ujung
jari-jari tangan ku tidak dapat disambungkan lagi.
Setelah
semuannya berlalu, aku pun jadi sering mengurung diri dikamar karena kekurangan
ku yang terjadi karena kecelakaan. Sewaktu aku masih duduk dibangku sekolah
dasar aku sempat dijauhi teman-temanku, karena mereka takut dengan jari ku, aku
tak mengapa, tetapi alhamdullillah ada teman perempuanku yang bernama Rofikoh
Fitian Ulfa yang tak menjauhi ku.
Sekolah
menengah atas, akupun masuk disekolah swasta karena sekolahnya dekat dengan
rumah, sejak kejadian itlah aku tidak boleh lagi jau dari pandagan kedua orang
tua ku. Pertama kali masuk tangan kiriku, tepatnya pada pergelangan tangan
hingga ujung jari kututupi dengan sarung tangan. Kare aku tidak mau teman baru
ku tahu dan menjauhi aku, hal itu kulakukan hamper 2 bulan. Fikiran takut dan gelisah
yang menghantui ku, ternyata ketika mereka tahu tentang jariku yang telah putus,
mereka tidak menjauhi ku, bahkan ada yang mau melihat lebih dekat. Sejak itu
lah aku tidak mengenakan sarung tangan lagi dan tetap percaya diri tanpa alat
pelindung.
Sewaktu
SMA aku msuk sekolah Negeri dikabupaten kelahiranku. Disana semua tman sekelas
ku rata-rata bias memainkan alat music gitar, dan ada yang tidak bias tetapi
mengikuti les music. Ku sempat berfikir caba saja kalau jari-jariku masih
lengkap pasti aku pun ikut seperti mereka. Sewaktu aku SMA aku sering mewakili
sekolah ku mengikuti olimpiade beladiri, ditingkat kabupaten. Disitulah aku
mulai menyamakan akta kelahiran ku dengan Ijazah, hingga saat ini aku masih
memegang tahu lahir 1995.
Tapi
harus selalu kuingat bahwa Allah menciptakan makluknya dengan kelebihan dan
kekurangan masing-masing, aku juga bersyukur aku msih dilihat sempurna dimata
orang-orang yang tak mengenalku, dan azab yang diberikan Allah pada ku belum
seberapa dibandingkan dengan orang-orang diluar sana, yang diberi berbagai cobaan
bermacam-macam. Kesalah itu memperbaiki, itu motivasi hidupku selama ini,
karena ketika seseorang melakukan kesalahan maka ia akan belajar dari kesalah
tersebut untuk menuju yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar